Sejarah fotogrametri | Sewa drone
proppeleradmin | Diposting pada |

Sejarah fotogrametri ( awal mula )
Sejarah fotogrametri sebagai sains diawali sebelum ditemukanya fotografi. Diantaranya Aristhoteles pada tahun 350 SM menemukan sistem pemroyeksian citra secara optis. Dr. Brook Taylor dan J.H. Lambert memperkenalkan prinsip perspektif untuk pembuatan peta. Dalam perkembangan kamera dan fotografi ada sejumlah nama lainnya yang tidak tidak disebutkan satu persatu.
Manfaat fotogrametri dengan penggunaan foto udaranya secara praktis oleh Louis Daguerre asal Paris tahun 1839 dengan proses fotografik secara langsung. Seorang Perancis lainnya yakni Colonel Aime Laussedat pada tahun 1849 menggunakan foto udara untuk pemetaan topografi yang kemudian dikenal sebagai bapak fotogrametri. Waktu itu, pemotretan dilakukan dengan wahana balon udara dan laying-layang besar.
Penemuan pesawat udara oleh Wright bersaudara pada tahun 1902 membawa fotogrametri udara menjadi modern saat itu. Untuk aplikasi pembuatan peta topografi pemotretan dengan pesawat udara dilakukan untuk pertama kalinya adalah pada tahun 1913.

Definisi fotogrametri
Definisi fotogrametri secara klasik adalah proses memperoleh informasi metrik tentang suatu objek melalui pengukuran yang dilakukan pada foto objek tersebut. Fotogrametri adalah ilmu membuat pengukuran dari foto. Fotogrametri berarti pengukuran fitur pada foto.
Ini menyangkut aspek metrik atau pengukuran proses. Selain aspek interpretasi foto ini juga terlibat atas teknologi yang digunakan untuk pemetaan di mana pengumpulan fitur diperlukan. Tugas mendasar dari informasi metrik diperoleh melalui pembentukan hubungan geometris antara gambar dan objek seperti yang ada pada saat pencitraan. Setelah ini ditetapkan informasi lain dari objek diturunkan.
Prinsip dasar fotogrametri

Prinsip dasar yang digunakan oleh fotogrametri adalah triangulasi. Dengan mengambil foto dari setidaknya dua lokasi berbeda, apa yang disebut “line of sight” dapat dikembangkan dari setiap kamera ke titik pada objek. Garis-garis pandangan ini (kadang-kadang disebut rays karena sifat optiknya) secara matematis berpotongan untuk menghasilkan koordinat 3 dimensi dari titik yang diinginkan. Triangulasi juga merupakan prinsip yang digunakan oleh theodolites untuk pengukuran koordinat. Jika Anda terbiasa dengan instrumen ini, Anda akan menemukan banyak kesamaan (dan beberapa perbedaan) antara fotogrametri dan theodolit. Bahkan lebih dekat, triangulasi juga cara kedua mata Anda bekerja bersama untuk mengukur jarak (disebut persepsi kedalaman).
– Aerial fotogrametri
Aerial fotogrametri melibatkan pesawat rc / UAV ( Unmaned aerial vehicle) atau drone Kamera dipasang di pesawat terbang dan biasanya mengarah secara vertikal ke tanah. Foto udara diambil dari udara dengan kamera khusus yang dipasang di pesawat di atas area dengan sumbu kamera hampir vertikal. Beberapa foto tanah yang tumpang tindih diambil saat pesawat terbang di sepanjang jalur penerbangan. Foto-foto ini diproses dalam plotter stereo (instrumen yang memungkinkan operator melihat dua foto sekaligus dalam tampilan stereo). Foto-foto ini juga digunakan dalam pemrosesan otomatis untuk pembuatan Digital Elevation Model (DEM).

– Fotogrametri terestial
adalah cabang fotogrametri di mana foto diambil dari posisi yang tetap, dan biasanya diketahui, di atas atau di dekat tanah dan dengan sumbu kamera horizontal atau hampir seperti itu. Posisi dan orientasi kamera sering diukur secara langsung pada saat pencahayaan. Instrumen yang digunakan untuk mengekspos foto tersebut disebut foto theodolite.

– Fotogrametri ruang angkasa
Fotogrametri luar angkasa mencakup semua aspek fotografi ekstraterestrial dan pengukuran selanjutnya di mana kamera dapat dipasang di bumi, terkandung dalam satelit buatan, atau diposisikan di bulan atau planet. Istilah interpretasi foto diterapkan pada cabang fotogrametri di mana foto udara atau terestrial digunakan untuk mengevaluasi, menganalisis, mengklasifikasikan, dan menafsirkan gambar objek yang dapat dilihat pada foto. Akibatnya, fotogrametri harus dianggap sebagai kombinasi pengukuran dan interpretasi.
Fotogrametri interpretatif
Fotogrametri interpretatif melibatkan mengenali dan mengidentifikasi objek dan menilai signifikansinya melalui analisis yang cermat dan sistematis dari gambar fotografi.
Gambar-gambar ini dibuat dari citra satelit yang merasakan energi dalam panjang gelombang Bentuk dasar untuk penginderaan jauh (seni atau ilmu mengumpulkan informasi tentang suatu objek atau gambar tanpa benar-benar melakukan kontak fisik). Penafsiran foto melibatkan studi gambar fotografi, sedangkan penginderaan jarak jauh tidak hanya melibatkan analisis fotografi tetapi juga penggunaan data yang dikumpulkan dari instrumen penginderaan jauh.
Fotogrametri Metrik
Ini terdiri dari membuat pengukuran tepat pada foto dan informasi lain untuk menentukan lokasi relatif dari titik.
Aplikasi umum dari Fotogrametri Metrik terdiri dari pemetaan planimetri dan pemetaan topografi. Aplikasi yang digunakan untuk menentukan jarak, ketinggian, luas, volume, dan penampang untuk menyusun peta topografi dari pengukuran fotografi Foto-foto yang digunakan untuk tujuan ini sebagian besar adalah foto udara drone, tetapi foto-foto terestrial juga terkadang digunakan.
Keuntungan Dari Fotogrametri digital
- Tutupi area dengan cepat.
- Biaya rendah.
- Mudah memperoleh / mengakses informasi dari udara.
- Menggambarkan detail besar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Satu Komentar